Powered By Blogger

Kamis, 07 Oktober 2010

"Santri Pun Bisa Menulis"

"Santri Pun Bisa Menulis", Reportase Ashfiya & Rahmatika (KOMPAS, Selasa, 15 Juni 2010)

Selama ini ada anggapan, pelajar yang berprestasi adalah mereka yang mampu mengerjakan soal Matematika dan Akuntansi. Pandangan seperti ini sudah layaknya harus diubah. Setiap remaja mempunyai tingkat kecerdasan, bakat, minat dan potensi yang berbeda.Seperti halnya ketika ada siswa yang mempunyai bakat menulis. Menulis adalah suatu bakat yang bisa menjadi prestasi siswa.

Untuk meningkatkan dan menggali potensi siswa dalam menulis, pada Sabtu (5/6) Pesantren Al Muayyad bekerjasama dengan Tiga Serangkai menggelar Sarasehan “Menjadi Penulis Produktif”bersama Ali Muakhir, peraih rekor MURI dengan 300 judul buku.

Dalam acara yang bertempat di serambi Masjid Al Muayyad ini diikuti 300-an siswa SMP, SMA dan MA Al Muayyad yang duduk lesehan. Chaerul Anwar dari Tiga Serangkai mengatakan sekarang banyak penulis dari kalangan santri. Ia mencontohkan novel negeri 5 menara yang juga ditulis oleh seorang santri. Juga sambutan dari perwakilan pengasuh pesantren, Agus Himawan, S.Ag yang sangat mendukung kegiatan ini. “Saya yakin anak-anak Al Muayyad punya bakat mengarang. Buktinya kalau mengerjakan soal bahasa Arab mereka pintar sekali mengarang jawaban”. Candanya.

Acara ini dimoderatori Miftahul Abrori, koordinator Thariqat Sastra Sapu Jagad, sebuah komunitas sastra di pesantren Al Muayyad. Miftah membacakan biodata Ali Muakhir. Kemudian Ali Muakhir memulai sarasehan dengan bercerita kalau dari kecil ia suka membaca dan dilanjutkan menulis ketika nyantri di bebrapa pesantren.
Acara berjalan dengan seru karena pembawaan materi oleh Ali Muakhir sangat menarik. Ditambah lagi komunikasi timbal balik antar peserta. Lewat LCD proyektor Ali menyampaikan Materi “Tiga Langkah Mudah dalam Menulis” yaitu; menentukan jenis tulisan misalnya fiksi atau nonfiksi, menentukan media misalnya, majalah, koran atau buku, dan menentukan pembacanya

Agar peserta tidak bosan, Ali mengadakan sebuah permainan dangan enambelas buah kertas sebagai objeknya dan menyuruh delapan santri putri menulis satu kata sifat dan santri putra menulis kata benda. Kemudian menjatuhkan satu kata benda dan satu kata sifat. Terciptalah kata, Batu Sayang, Mencintai Tong Sampah, Handphone Bersih dll. Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah bukti betapa mudah mencari sebuah ide.

" Jangan berfikir negatif biar menjadi penulis produktif." Pesannya sebelum menutup acara.
Bagi salah satu santri, Putri Eka Kusumawardani, acara ini sangat menarik" Saya senang bisa diadakan acara seperti ini, karena dapat menambah wawasan dan mengenal penulis dan penerbit lebih dekat. Hal itu menambah minat menulis yang sangat tinggi bagi saya." Ujar siswi XI IS SMA Al Muayyad itu.

Reporter : Ashfiya Nur Atqiya & Rahmatika Nur Aini ( Siswi X & XI MA Al Muayyad Surakarta)



(Dimuat KOMPAS, Selasa, 15 Juni 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar